Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum- Anggota Bawaslu Rahmat Bagja berharap penyusunan buku call of paper penyelesaian sengketa akan memberi dampak besar dalam mekanisme penyelesaian sengketa yang lebih baik. Hal itu ia sampaikan dalam focus group discussion Penyusunan Buku Call of Paper Hasil Seminar dan Lokakarya Nasional Divisi Penyelesaian Sengketa, Kamis (10/3/2022).

"Call of paper ini diharapkan memberi masukan agar mekanisme penyelesaian sengketa pemilu lebih baik," ungkapnya.

Oleh karena itu Bagja meminta, divisi penyelesaian sengketa Bawaslu mencatat segala masukan yang disampaikan para narasumber dalam fgd tersebut.

Baca Lainnya :

• Tiga Organisasi Kepemudaan Kota Balikpapan Menandatangani MoU Bawaslu Kota Balikpapan0
• PMII Kota Balikpapan Berkunjung ke Bawaslu Kota Balikpapan0
• Taati Keputusan KPU, Bagja: Penyelenggara Pemilu Fokus Siapkan Pemilu 2024 pada 14 Februari0
• Kembangkan Kualitas Penegakan Hukum Pemilu, Bawaslu dan APHTN- HAN Tandatangani Nota Kesepahaman0
• Dewi Sebut Integritas Jadi Bekal Utama Penyelenggara Hadapi Pemilu Serentak 20240

"Saya harap, masukan-masukan para nararumber nanti, dapat dicatat dengan baik," tegasnya.

Sekadar informasi, beberapa waktu lalu, divisi penyelesaian sengketa Bawaslu mengadakan seminar dan lokakarya kompetisi Call of Paper terkait penyelesaian sengketa pemilu.

Dari hasil seminar tersebut, didapat 20 orang pemenang. Nantinya akan jadi bunga rampai dalam skala nasional dan dibukukan dalam prosiding Internasional Standart Book Number (ISBN).

Dalam kesempatan tersebut, turut dihadiri beberapa Kordiv Penyelesaian Sengketa Bawaslu Provinsi seluruh Indonesia, termasuk Totok Hariyono yang juga terpilih sebagai Anggota Bawaslu RI periode 2022-2027 dan Kepala Biro FPSPP Bawaslu Harimurti Wicaksono, dan juga narasumber yang hadir secara daring, Nur Hidayat Sardini serta Nunung Wirdyaningsih.

Editor: Hendi Purnawan

Penulis : Rama Agusta

Sumber : bawaslu.go.id